Saya ingin mengulas singat dan ringan saja sebagai tulisan awal untuk dibahas secara lebih detail pada tulisan selanjutnya. Ya, anggap saja ini curhat-curhat seorang anak tengkulak, meskipun saya bukan.


Kerap sekali stigmatisasi masyarakat terhadap tengkulak begitu buruk. Tengkulak dikenal sebagai simbol kejahatan pangan yang mendera petani-petani kecil, sampai semiskin-miskinnya. Saya yakin sebagai besar dari Anda menganggapnya begitu.


Saya kira ini anggapan sebelah mata yang agaknya tidak adil karena dilihat dari sudut pandang petani saja. Coba Anda bayangkan dari sisi tengkulak, hum, yang saya maksud tentu juga tengkulak kecil. Mengapa ada istilah tengkulak kecil?


Petani besar tentu tidak akan membutuhkan tengkulak, sebab ia sudah memiliki akses pasar sendiri. Tengkulak juga begitu, tengkulak besar adalah elite dan bahkan koporasi besar yang memonopoli hasil panen dengan melakukan penimbunan dalam waktu tertentu demi membuat komoditi langka dan naik harga. Kita memang tidak mengenalnya dengan istilah tengkulak, melainkan mafia, misalnya mafia minya goreng, upps!


Kembali pada tengkulak kecil tadi. Ada banyak sekali bisnis yang berusaha untuk memotong rantai logistik dengan melenyapkan tengkulak kecil ini tanpa peduli bagaimana nasibnya. Lucunya bisnis-bisnis yang berusaha memutus mata rantai tengkulak justru mengambil peran tengkulak tersebut.


Jika saja kita mau berkeling dan mengobrol dengan lebih banyak petani di lahannya sembari minum kopi ditemani ubi rebus, kita akan tahu bahwa ada banyak petani kecil terbantu dengan kehadiran tengkulak. Ketika hasil panen sedang melimpah dan harga jatuh, petani kebingungan mau jual ke mana hasil panennya, ternyata ada tengkulak yang siap membantu memasarkan dengan mengambil harga yang sesuai. Dalam posisi ini kita dapat mengatakan hubungan keduanya adalah simbiosis-mutualisme.

Tentu, tidak semuanya begitu. Saya akui ada tengkulak yang selalu menekan harga kepada petani. Tetapi maksud saya ada juga yang tidak begitu. Jadi apa yang ingin saya sampaikan adalah kehadiran bisnis yang berhubungan dengan manajemen logistik, jangan sekali-kali berpikir sombong dengan menjadikan tengkulak sebagai kambing hitam primer, demi dapat masuk dalam ekosistem dan menguasai pasar dengan monopoli.


Baik itu petani kecil mapun tengkulak kecil, mereka ingin bertahan hidup. Kita harus membantu keduanya. Bismillah.


[Bersambung bagian ke-2]


sumber gambar: pixabay